sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

ICP Maret 2022 Naik Jadi USD113,5 per Barel, KemenESDM Beberkan Penyebabnya

Market news editor Athika Rahma
07/04/2022 08:49 WIB
ICP atau harga minyak mentah Indonesia naik jadi USD113,5 per barel di Maret 2022.
ICP Maret 2022 Naik Jadi USD113,5 per Barel, KemenESDM Beberkan Penyebabnya (Dok.MNC)
ICP Maret 2022 Naik Jadi USD113,5 per Barel, KemenESDM Beberkan Penyebabnya (Dok.MNC)

IDXChannel -Pemerintah menetapkan harga Indonesia Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia pada Maret 2022 menjadi USD 113,5 per barel. Angka ini naik sebesar US$17,78 per barel dari US$95,72 per barel pada bulan sebelumnya.

Adapun, penyebab kenaikan harga ini adalah konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut. Penetapan harga rata-rata minyak mentah ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 33.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2022 tanggal 1 April 2022.

"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Maret 2022 ditetapkan sebesar USD113,50 per barel," demikian bunyi diktum keempat Kepmen tersebut, dikutip Kamis (7/4/2022).

Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional.

Pertama, pengenaan sanksi negara-negara Barat atas ekspor minyak mentah Rusia berpotensi menambah defisit pasokan minyak mentah global di saat permintaan minyak mentah global mulai mengalami peningkatan.

Lalu, konflik yang terjadi di anggota OPEC+, sabotase di negara-negara Afrika Barat dan perang sipil di Libya menyebabkan berkurangnya produksi dan kegagalan dalam pemenuhan kuota produksi. Selain itu, kegagalan infrastruktur akibat serangan badai juga melumpuhkan fasilitas ekspor di Kazakhtan.

"Pengenaan sanksi atas ekspor minyak mentah Rusia berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah global sebesar 1,2-4,5 juta bopd. OPEC+ hingga saat ini, tetap pada kesepakatan awal untuk meningkatkan pasokan hanya sebesar 400 ribu bopd," tulis rangkuman tersebut.

Arab Saudi dan UEA, sebagai produsen dengan kapasitas cadangan yang besar dan mampu untuk meningkatkan produksi secara instan, sejauh ini tidak menunjukkan kesediaan untuk melakukan peningkatan produksi.

Penyebab lainnya ialah terganggunya fasilitas ekspor Caspian Pipeline Consortium (CPC) di Kazakhstan akibat serangan badai, yang berpotensi mengganggu penyaluran minyak mentah sekitar 1 juta bopd. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement