Nama-nama macam emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang sempat menahan penurunan IHSG selama Desember 2022, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) hingga raksasa PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bahkan masuk ke dalam saham laggard (pemberat) pada Kamis.
Saham BYAN ambles 5,44 persen, ADRO nyungsep 6,06 persen, dan BUMI terjun hingga minus 6,45 persen.
Tak pelak lagi, korelasi net sell asing dan anjloknya saham batu bara utama terhadap penurunan IHSG terbilang kuat.
Asing sendiri seolah masih mengalami hangover setelah cenderung net sell sejak Desember lalu. Selama awal Januari ini, asing sudah cabut dari pasar RI dengan nilai Rp745,55 miliar di pasar reguler.
Menurut catatan Bloomberg, Kamis (5/1), ada kecenderungan gelombang pasang aliran dana asing mulai surut awal tahun ini. Ini seiring pembukaan kembali (reopening) ekonomi China yang mulai menggoda fund global untuk tanam duit ke pasar Asia bagian utara.