"Pidato tersebut diharapkan mampu memberikan kepastian terhadap optimisme pasar yang tinggi terhadap peluang pemangkasan suku bunga di bulan September 2024," ujar Nurwachidah, Jumat (17/5/2024).
Selagi menunggu pidato tersebut, sentimen positif lain juga datang dari harapan investor terhadap Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes, pada Kamis (23/5/2024) mendatang.
Sementara, dari dalam negeri, pelaku pasar masih menantikan penentuan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), pada Rabu (22/5/2024) mendatang, di mana diyakini kebijakan menahan pada level 6,25 persen dinilai menjadi pilihan yang paling logis.
Selain itu, sentimen juga datang dari rilis data pertumbuhan kredit bulan April yang diperkirakan akan melanjutkan pertumbuhan terkuatnya sejak Maret 2024 lalu. (TSA)