Indeks PMI manufaktur turun kelevel 40.1 dari 53.5 dari periode sebelumnya dan tingkat inflasi naik 1.52% dari 1.33% dari periode sebelumnya. Dampak dari PPKM Darurat di bulan lalu terlihat pada akitivitas kinerja sektor manufaktur namun masih dapat membuat tingkat inflasi tahunan bertumbuh.
Leader:
TLKM, UNVR, BRPT, CPIN, ASII
Laggard:
ARTO, TOWR, TPIA, SLIS, BINA
Sementara itu, Bursa Asia berpotensi tertekan dihari selasa setelah ekuitas AS berbalik terkoreksi pada perdagangan semalam. Imbal hasil Treasury jatuh dan harga minyak turun di tengah kekhawatiran pemulihan ekonomi dari pandemi kehilangan momentum akibat gelombang lanjutan covid-19.
Minyak jatuh paling dalam dalam dua minggu karena virus merusak prospek konsumsi, termasuk di China di mana laporan ekonomi juga menunjukkan perlambatan dari ekspansi puncak pada indeks PMI Manufaktur. Indeks Futures jatuh di Jepang dan Australia dan sedikit berubah di Hong Kong.
Harga CPO turun signifikan sebesar 5.77% dan Komoditas energy mayoritas alami pelemahan dengan Minyak mentah turun 3.64% dan batubara turun 0.21%. Secara sentimen IHSG berpotensi melemah mengiringi potensi pelemahan indeks saham regional dan global.
(SANDY)