Menurut data bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 10.43 WIB, IHSG melemah 0,12 persen ke posisi 7.889. Nilai transaksi mencapai Rp7,17 triliun dan volume perdagangan 17,13 miliar saham.
Sebelumnya, Michael menilai sentimen utama yang mendorong reli IHSG pekan lalu, hingga sempat menyentuh rekor 8.000, tepatnya 8.017,07 pada intraday Jumat (15/8/2025), berasal dari keputusan MSCI menaikkan peringkat Indonesia.
“Katalis utama berasal dari upgrade MSCI ke Indonesia sebagai salah satu negara yang dapat inflow paling besar dari seluruh Asia,” ujarnya, Kamis (14/8) lalu.
Ia menilai, fokus utama investor sebaiknya tetap pada analisis masing-masing emiten. “Sebagai investor, lebih baik berfokus pada emiten sendiri, yaitu di mana posisi rasio PE, PBV, serta potensi DPR,” kata Michael.
Menurutnya, kenaikan IHSG pekan lalu belum sepenuhnya diikuti pergerakan positif saham-saham perbankan besar. “Jika kita perhatikan, kenaikan IHSG sendiri masih tidak memberikan kenaikan yang over untuk saham-saham big banks, yang secara general masih di bawah,” ujarnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.