sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Inflasi Tinggi dan Tren Kenaikan Suku Bunga Picu Fluktuasi Pasar Obligasi

Market news editor Wahyudi Aulia Siregar
01/07/2022 19:17 WIB
Fluktuasi terjadi seiring kuatnya tekanan dari ancaman tingginya inflasi serta tren kenaikan suku bunga yang terjadi negara-negara maju.
Inflasi Tinggi dan Tren Kenaikan Suku Bunga Picu Fluktuasi Pasar Obligasi (foto: MNC Media)
Inflasi Tinggi dan Tren Kenaikan Suku Bunga Picu Fluktuasi Pasar Obligasi (foto: MNC Media)

Kelima, isu kenaikan BBM hingga detergen bakal dikenai cukai, meskipun Askolani Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementrian Keuangan menegaskan pihaknya tidak ada rencana menjadikan bahan bakar minyak (BBM), ban karet, dan detergen sebagai barang kena cukai (BKC).

Sementara itu, katalis bagi pasar obligasi yakni konsolidasi fiskal dengan tren defisit APBN mengalami penurunan, pemulihan ekonomi yang berlanjut, dan dipertahankannya sovereign rating Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional.

Selain itu, sentimen positif juga berasal dari dipertahankannya suku bunga acuan BI, berlanjutnya skema burden sharing dan quantitative easing (QE) oleh Bank Indonesia sebagai dukungan untuk menjaga pasar obligasi tanah air. Total pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dan QE SBN oleh BI sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 473,42 triliun melalui pembelian di pasar perdana dan private placement sedangkan di tahun 2021 dilanjutkan sebesar Rp 358,32 triliun.

Tak hanya itu, injeksi likuiditas melalui pasar sekunder dikucurkan BI sebesar Rp750,38 triliun pada tahun 2020 dan Rp 147,83 triliun pada tahun 2021.

Sementara outlook pasar obligasi korporasi tahun 2022, PHEI memperkirakan dalam skenario moderat, penerbitan obligasi korporasi akan berada di kisaran Rp105 triliun sampai Rp110 triliun. Sepanjang semester pertama 2022 sudah diterbitkan obligasi korporasi sebesar Rp69,73 triliun, naik dibanding tahun 2021 sebesar Rp40,94 triliun. 

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement