Sementara validasi secara independen juga diadakan untuk menganalisa invoice, PO, hingga kontrak yang jadikan jaminan para peminjam.
"Kami selalu mengedepankan analisa yang prudent sebagai ujung tombak mitigasi risiko yang ada," katanya.
Sebagai informasi, AKSL telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp1,5 triliun hingga semester I-2023. Realisasi itu tumbuh 22 persen year-on-year (yoy).
Apabila diakumulasikan, nilai pinjaman yang berhasil disalurkan mencapai Rp8 triliun hingga Juni 2023 kepada 5 ribu peminjam yang merupakan para pelaku Usaha, Kecil, dan Menengah (UKM).