Dari sisi industri renewable energy, Indonesia juga memiliki potensi sumber energi terbarukan yang besar. Berdasarkan data Kementerian ESDM, potensi surya 3.295 gigawatt (GW), hidro 95 GW, bioenergi (biogas dan biomassa) 57 GW, bayu (angin) 155 GW, arus laut 60 GW, geotermal 24 GW sehingga total 3.686 GW. Sementara pemanfaatan energi bersih 12,54 GW per 2023.
Kedua, kondisi perusahaan itu sendiri. Menurut Fabby, investor perlu melihat prospek pengembangan bisnis ke depan, daya saing, unique selling point, skill dan expert, pengalaman, kredibilitas, kemitraan, serta strategi pengembangan dan pertumbuhan bisnis untuk mencapai profitabilitas berkelanjutan.
"Kalau Saya sebagai investor, misalnya, akan memilih beli saham energi terbarukan daripada saham batu bara. Namun, Saya juga harus melihat prospek perusahaan energi terbarukan yang IPO, proyeksi akan berkembang cepat atau lambat," ujar Fabby.
(taufan sukma)