Selain itu, segmen pendapatan lainnya yang meningkat signifikan di periode ini adalah jasa lainnya dan penjualan batu bara pihak berelasi yang masing-masing melesat sebesar 277,81 persen dan 131,92 persen secara year on year (yoy).
Sementara pendapatan dari penjualan batu bara pihak berelasi di periode ini mencapai USD454,69 juta (Rp7,11 triliun). Sedangkan jasa lainnya berkontribusi sebesar USD2,08 juta (Rp32,53 miliar).
Soal Valuasi
Walaupun ADMR memiliki kinerja saham hingga keuangan yang cemerlang selama melantai di bursa, emiten batu bara ini memiliki valuasi yang sudah tergolong mahal.
Bila dibandingkan dengan rata-rata industri, angka price earnings ratio (PER) dari ADMR tergolong lebih tinggi, yaitu mencapai 11,64 kali per Selasa (20/12). Sementara, PER dari industri batu bara hanya sebesar 6,53 kali.
Sedangkan rasio price to book value (PBV) dari emiten ini juga di atas rata-rata industri. Adapun rasio PBV dari ADMR pada Selasa (20/12) sebesar 9,08 kali, lebih tinggi dari industri yang hanya sebesar 1,66 kali.