Lebih jauh, kata Prodjo, keberhasilan penghematan biaya operasional Anteraja juga berperan utama dalam mendorong laba operasional ASSA hingga tumbuh sebesar 45,5% YoY menjadi Rp172,1 miliar pada periode ini.
"Anteraja sendiri pada periode ini telah sukses membalikkan keadaan, menjadi menghasilkan laba operasional sebesar Rp25,4 miliar dari menderita rugi bersih Rp34,7 miliar pada kuartal pertama tahun lalu," paparnya.
Sementara unit bisnis penjualan kendaraan bekas membukukan pertumbuhan laba usaha sebesar 50,9% YoY menjadi Rp48,3 miliar. Adapun bisnis lelang dari anak usaha PT JBA Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar 129,1% YoY menjadi Rp26,9 miliar.
Unit bisnis ASSA di bidang penyedia solusi logistik terintegrasi B2B, Cargoshare mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 24,2% YoY menjadi Rp71,7 miliar. Dalam hal ini, kontribusi dari pelanggan eksternal terhadap pendapatan terus meningkat menjadi 53,7% dari total pendapatan, dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar 38,8%.
(YNA)