Pendapatan Digital
Pendapatan digital MNCN meningkat 10% YoY menjadi Rp714 miliar. Hal ini disebabkan oleh kinerja yang sangat baik di seluruh saluran digitalnya, termasuk AVOD superapp RCTI+, portal online (iNews Media Group), dan monetisasi media sosial yang berkelanjutan.
Pendapatan Non-Digital
Pendapatan non-digital atau pendapatan FTA Perseroan turun 12% YoY dibandingkan tahun lalu, tercatat sebesar Rp1.511 miliar untuk Q1-2023. Namun, kinerja yang kuat di seluruh program TV dan pemanfaatan iklan kreatif yang tidak memakan air time telah membantu Perseroan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri, yang ditunjukkan secara QoQ, tumbuh sebesar 75%, dibandingkan dengan Q4-2022.
Pendapatan Konten & IP
Pendapatan konten dan IP untuk Q1-2023 turun 14% YoY menjadi Rp345 miliar. Pendapatan konten bersih (ditampilkan sebagai pendapatan konten setelah eliminasi) mencapai Rp69 miliar. Ini mewakili pendapatan MNCN dari melisensikan kontennya ke berbagai platform distribusi pihak ketiga. Pendapatan Berlangganan Pendapatan berlangganan dibukukan sebesar Rp124 miliar untuk Q1-2023.
Selain itu, Vision+ baru saja menyelesaikan kerja sama dengan perusahaan yang berbasis di Malaysia, Panorama TV Asia Broadcast Sdn Bhd (“Panorama”), anak perusahaan Digistar Corporation Berhad, sebuah perusahaan publik di bursa saham Malaysia dengan menandatangani perjanjian kerjasama sebagai inisiatif untuk mendorong Vision+ lebih lanjut di Malaysia.
Beban Langsung
Beban langsung Perseroan turun 6% YoY menjadi Rp920 miliar untuk Q1-2023 akibat respon terhadap pemulihan belanja iklan. Perseroan mencadangkan sebagian besar program unggulannya untuk Q2-2023 dan kedepan. Peningkatan efisiensi juga terbentuk dari operasi produksi konten di Movieland. Selain itu, dengan mengurangi kesepakatan lisensi pihak ke-3 dengan studio konten asing, telah terjadi peningkatan siaran konten lokal di FTA MNCN hingga 90%.