Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), demand semen di wilayah Sumbagsel tumbuh sebesar 14,2 persen (yoy) pada Triwulan II-2025, jauh melampaui pertumbuhan nasional yang tercatat sebesar 2,7 persen (yoy).
"Hal ini membuka peluang besar bagi SMBR untuk terus memperkuat posisi di pasar regional," ujar Hari.
Lebih lanjut, Hari menjelaskan bahwa peningkatan kinerja tidak hanya disebabkan oleh kenaikan permintaan, namun juga berkat keberhasilan perusahaan dalam menjalankan strategi operasional yang terukur dan sinergi dengan SIG selaku induk usaha.
Hari menjelaskan bahwa pihaknya fokus pada efisiensi biaya di seluruh lini, mulai dari produksi, distribusi, hingga pengelolaan energi.
Penggunaan bahan bakar alternatif, optimalisasi rute pengiriman, serta integrasi sistem logistik menjadi bagian dari langkah Perseroan dalam menekan biaya dan meningkatkan margin.