IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup melemah 29 poin ke level Rp15.771 per USD.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS menguat karena kesaksian Powell dan data nonfarm payrolls ditunggu pasar.
Saat ini, fokus pada kesaksian Gubernur The Fed, Jerome Powell selama dua hari di pekan ini untuk mengetahui petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga.
"Para analis memperkirakan Powell akan menegaskan kembali pendiriannya bahwa The Fed perlu lebih diyakinkan bahwa inflasi bergerak kembali menuju target tahunan bank sebesar 2%, dan Ketua The Fed diperkirakan akan mempertahankan sikap hawkish-nya," tulis Ibrahim dalam risetnya, Selasa (5/3/2024).
Namun, para pelaku pasar masih mempertimbangkan peluang yang lebih besar untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni, menurut alat CME Fedwatch.
Setelah kesaksian Powell, fokus juga tertuju pada data nonfarm payrolls utama untuk Februari, yang akan dirilis pada hari Jumat. Pasar tenaga kerja yang melemah juga merupakan salah satu pertimbangan utama The Fed untuk mengubah suku bunga.
"Dari sentimen domestik, pasar saat ini memantau perkembangan rapat paripurna DPR yang diwarnai dengan interupsi mengenai tentang kecurangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang dimotori oleh Fraksi PDIP, PKB dan PKS serta Nasdem," jelas Ibrahim.
Bahkan fraksi PDIP, PKS dan PKB serta Nasdem terus menyuarakan menyinggung soal penggunaan hak angket untuk selidiki dugaan kecurangan penyelenggaraan Pilpres 2024.
Jika nantinya pemerintah terbukti melakukan kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu, maka harus ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan. Sebaliknya, jika tidak terbukti, maka bisa menjadi klarifikasi isu negatif kepada pemerintah.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melanjutkan pelemahan di rentang Rp15.760-15.820 per USD," pungkas Ibrahim.
(FAY)