Namun, kata Rizky, PT Vale berhasil mempertahankan EBITDA pada level yang sehat sebesar USD92 juta.
"Dengan laba bersih positif sebesar USD25 juta untuk semester pertama 2025 dan diharapkan dapat mengoptimalkan tingkat produksi untuk sisa paruh kedua tahun ini," katanya.
Pada semester kedua, lanjut dia, PT VAle memiliki beberapa katalis yang akan menjadi dasar baru.
"Kami berhasil memperoleh peningkatan formula pembayaran nikel matte sebesar 4 persen untuk meningkatkan pendapatan dan memperkuat ketahanan keuangan," kata Rizky.
"Persetujuan RKAB juga memungkinkan kami untuk meningkatkan kesiapan operasional dan komersial, termasuk mengamankan pembeli untuk 2,2 juta ton bijih saprolit dengan harga premium yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan HPM," katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)