Secara lebih luas, industri sawit di tahun ini diproyeksikan akan diperdagangkan lebih rendah ketimbang tahun lalu.
Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) memprediksikan harga CPO akan stabil di MYR 3.800/ton (USD861,68/ton) pada tahun ini karena adanya peningkatan produksi.
Sementara, lembaga pemeringkatan Fitch Ratings memprediksikan harga CPO akan diperdagangkan di level USD850/ton atau MYR 3.770/ton pada 2023, jauh lebih rendah dari USD1.175 pada tahun 2022.
Importir Tak Khawatir
Merespon rencana Indonesia, salah satu importir terbesar CPO dari Indonesia, yakni India mengatakan tak akan terganggu dengan kebijakan ini.
Lantaran, stok minyak sawit di India telah meningkat ke rekor tertinggi setelah impor yang agresif dalam tiga bulan terakhir.