Dua harga tersebut tidak setara karena harga jual untuk biodiesel lebih tinggi ketimbang untuk industri pangan, termasuk untuk minyak goreng.
"Inilah biang keladinya. Kalau ada dua harga, malaikat pun akan mencari harga yang rendah kalau mau beli," imbuhnya.
Selain itu, pemerintah baru saja menetapkan program mandatori biodiesel B35, yang meningkatkan kandungan minyak sawit dalam solar hingga 35%. Otomatis, ini akan menyerap stok CPO dalam negeri sebagai bahan baku.
Jika merujuk catatan GAPKI, konsumsi domestik minyak sawit sepanjang 2022 mencapai 20,9 juta ton atau naik 13,82% dibandingkan 2021.
Konsumsi ini dialokasikan untuk kebutuhan pangan dalam negeri sebesar 2,1 juta ton atau naik 2,7%, untuk industri oleokimia sebanyak 2,1 juta ton atau meningkat 2,7% serta untuk biodiesel 30 persen (B30) sebesar 8,84 juta ton atau tumbuh 20,43%.