Dari sisi neraca pada akhir 2022, jumlah aset perseroan akhir tahun tumbuh 3,49% yoy menjadi Rp8,87 triliun. Total utang (liabilitas) bertambah 13,78% yoy menjadi Rp10,45 triliun, sedangkan modal (ekuitas) mengalami defisiensi sebesar Rp1,58 triliun, dengan jumlah defisit saldo (akumulasi rugi) sebesar Rp5,12 triliun.
Hingga akhir 2022, VIVA menggenggam kas dan setara kas senilai Rp13,74 miliar, alias lebih rendah dari posisi kas pada akhir 2021 senilai Rp16,75 miliar.
(DES)