Selain pidato Powell, fokus minggu ini juga tertuju pada data nonfarm payrolls untuk Februari 2024. Angka ketenagakerjaan AS untuk Februari berpotensi mengguncang pasar pada hari Jumat.
Para ekonom memperkirakan perekrutan tenaga kerja melambat pada bulan lalu, namun jumlah yang lebih besar dari perkiraan dapat menambah kenaikan dolar tahun ini.
Sementara itu, diakui Ibrahim, berita yang keluar dari Kongres Rakyat Nasional China tidak memberikan banyak kejutan, di mana Beijing tetap mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% dan defisit anggaran sebesar 3%. Analis di Nomura mengatakan, target pertumbuhan akan sulit dipenuhi tanpa stimulus lebih lanjut.
Dari sentimen domestik, sambungnya, ekonomi Indonesia berpotensi tumbuh hingga 5,15% pada 2024. Proyeksi pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan untuk tahun sebelumnya sebesar 5,06%.
Sedangkan, tantangan pada 2024 masih berasal dari global, misalnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China, perlambatan ekonomi China, hingga penurunan harga komoditas di pasar global.