Pada Jumat (28/6), dolar berada di bawah tekanan setelah inflasi PCE AS melambat pada Mei, memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan melanjutkan penurunan suku bunga tahun ini.
Inflasi di AS berdasarkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), turun tipis menjadi 2,6 persen secara tahunan pada Mei dari 2,7 persen pada April.
Indeks Harga PCE inti, tidak termasuk harga pangan dan energi yang berfluktuasi di level 2,6 persen pada periode yang sama, turun dari kenaikan 2,8 persen yang tercatat pada April.
Pasar kini melihat peluang penurunan suku bunga The Fed pada September sebesar 63 persen, sementara peluang penurunan suku bunga The Fed pada November dan Desember juga meningkat.
Investor kini menantikan data aktivitas manufaktur AS pada hari ini untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai perekonomian dan potensi implikasinya terhadap kebijakan moneter. Dolar melemah paling parah terhadap euro, poundsterling, dan mata uang antipodean.