Pertemuan Dua Sesi tahunan China, yang akan dimulai minggu ini, akan diawasi ketat oleh investor untuk mendapatkan sinyal tentang arah ekonomi negara tersebut dan langkah-langkah stimulus potensial.
Pertemuan tersebut yang meliputi Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China (CPPCC) merupakan salah satu peristiwa politik terpenting tahun ini, yang membentuk keputusan kebijakan utama di berbagai bidang ekonomi, sosial, dan legislatif.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang lambat, kepercayaan konsumen yang lemah, dan penurunan sektor properti yang sedang berlangsung, pasar mengharapkan otoritas China untuk mengumumkan langkah-langkah yang bertujuan untuk menstabilkan ekonomi.
Sementara dari sentimen dalam negeri, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2025 sebagai Perubahan atas Peraturan Pemerintah 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam sebagai langkah optimalisasi pengelolaan DHE SDA agar kian meningkat kontribusinya bagi perekonomian nasional.
Aturan ini mulai berlaku pada 1 Maret 2025. Dalam aturan ini, eksportir diwajibkan menyimpan 100 persen DHE SDA di dalam negeri selama satu tahun. Aturan baru ini dimaksudkan agar DHE SDA yang masuk bisa memperkuat cadangan devisa Indonesia di tengah gejolak pasar saat ini.