Selain itu, sektor manufaktur Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan pada Februari 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan domestik dan optimisme produsen. Berdasarkan laporan S&P Global, Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai 53,6, naik dari 51,9 pada Januari 2025.
Kenaikan ini mencerminkan perbaikan yang jelas dalam kesehatan sektor produksi barang. Peningkatan permintaan baru yang mencapai level tertinggi dalam hampir satu tahun menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan. Selain itu, aktivitas pembelian dan ketenagakerjaan juga mencatat pertumbuhan yang signifikan.
Secara bersamaan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Februari terjadi deflasi 0,48 persen secara bulanan (month to month/mtm).
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,99 pada Januari 2025, menjadi 105,48 pada Februari 2025.
Berdasarkan data diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan selanjutnya diprediksi bergerak fluktuatif dan ditutup menguat direntang Rp16.430-Rp16.490 per USD.
(kunthi fahmar sandy)