Selain itu, data indeks harga konsumen dari Tokyo menunjukkan inflasi lebih tinggi dari yang diharapkan pada Agustus, dengan inflasi inti bergerak kembali mendekati target tahunan Bank Jepang sebesar 2 persen di tengah peningkatan belanja swasta.
Pembacaan tersebut memperkuat gagasan bahwa peningkatan inflasi akan memberi BOJ lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Pembacaan CPI juga membantu pasar mengabaikan hasil produksi industri dan penjualan ritel yang mengecewakan.
Dari sentimen domestik, kata Ibrahim, pemerintah akan memerhatikan faktor-faktor pendorong pertumbuhan ekonomi agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen dapat tercapai pada kuartal III-2024.
"Konsumsi, investasi, ekspor, impor akan terus diperhatikan, guna untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi bisa tetap terjaga pada tingkat 5,1 persen. Selain itu perpolitikan dalam negeri pun semakin stabil pasca Pilpres 2024," ujarnya.