BRI Danareksa pun menurunkan peringkat GGRM menjadi hold dengan target harga baru sebesar Rp17.500.
Risiko upside (kenaikan) untuk GGRM, kata BRI Danareksa, termasuk adanya regulasi yang lebih menguntungkan bagi perusahaan rokok Tier-1, seperti kebijakan cukai 2025 dan struktur cukai baru yang memperkecil selisih antara produsen Tier-1 dan produsen kelas bawah.
Hanya saja, memang, belum ada perkembangan lebih lanjut terkait isu di muka.
Yang jelas, kenaikan signifikan secara tiba-tiba suatu saham biasanya berkaitan dengan kabar penting, bisa yang berasal dari eksternal—seperti kebijakan cukai rokok, dalam kasus ini—maupun dari internal, macam aksi korporasi tertentu hingga laporan laba yang di luar ekspektasi. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.