Kinerja saham kedua emiten semen tersebut juga lebih unggul dibanding IHSG yang berada di 0,74 persen secara YTD.
"Kami melihat tren pangsa pasar kedua emiten ini sebagai pendorong utama naiknya harga saham karena mencerminkan lanskap harga industri," tulis laporan JP Morgan.
Di samping itu, JP Morgan juga memperkirakan baik SMGR maupun INTP akan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 42-45 persen secara year on year (yoy) pada 2023.
Sementara, pertumbuhan laba SMGR dan INTP juga akan melesat masing-masing sebesar 45 persen dan 42 persen di tahun 2023 didorong oleh ekspansi margin dan kenaikan harga hingga 15-20 persen pada 2022.
"Kami memperkirakan, rilis laporan keuangan perusahaan pada kuartal-IV mendatang di akhir Maret 2023 bakal menjadi katalis jangka pendek bagi saham INTP karena bakal membukukan kinerja yang kuat," tulis JP Morgan.
Menurut pengamatan JP Morgan, tiga rilis laporan keuangan pada triwulan-I hingga triwulan-III 2022 telah menjadi katalis positif yang mendorong harga saham INTP dalam jangka pendek.