Sehari sebelumnya, Kamis (21/8), saham PACK juga ditutup ARB dengan koreksi 9,89 persen. Sementara pada Rabu (20/8), saham ini lebih dulu terperosok 9,90 persen, tak lama setelah perseroan mengumumkan rencana penerbitan OWK.
Sejatinya, sepanjang tahun ini saham PACK sudah melesat 381,30 persen, terdorong spekulasi backdoor listing setelah masuknya PT Eco Energi Perkasa (EEP) sejak akhir tahun lalu.
Backdoor listing merupakan cara perusahaan menjadi emiten di bursa tanpa melalui proses penawaran umum perdana (IPO), melainkan dengan mengakuisisi atau masuk ke perusahaan publik yang sudah tercatat.
Berdasarkan pengumuman pengambilalihan PACK oleh EEP yang telah dipublikasikan pada 24 Oktober 2024, penerima manfaat akhir dari EEP adalah Deng Weiming.
Mengutip laman Forbes.com, Deng Weiming mengepalai perusahaan asal China, CNGR Advanced Material, yang membuat komponen baterai lithium, beberapa di antaranya digunakan dalam mobil.