Selain itu, ASII berhasil mempertahankan pangsa pasarnya sebesar 57 persen pada semester satu 2024.
Sementara itu, segmen kendaraan konvensional tertekan oleh masuknya mobil listrik ke pasaran dengan pangsa pasar Battery Electric Vehicle (BEV) tumbuh pesat dan mencapai 3 persen (vs 1,7 persen pada 2023), didorong oleh produsen mobil China dan Korea.
“Kami memperkirakan penjualan tahunan kendaraan roda empat domestik tidak akan memenuhi target Gaikindo sebesar 1,1 juta, dan kami memperkirakan ASII akan kehilangan sebagian pangsa pasarnya dalam beberapa bulan mendatang karena persaingan dari produk BEV China,” tulis Sucor Sekuritas dalam catatannya.
Oleh karena itu, Sucor Sekuritas mengatakan akan mengevaluasi kembali proyeksinya terhadap saham ASII melihat kondisi ke depan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ASII sudah melemah 19,47 persen secara year to date (YTD) hingga perdagangan sesi pertama Rabu (10/7). Kini harga saham ASII berada di level 4.550 per saham.
Data per 9 Juli 2024, tercatat asing juga masih melego saham ASII dengan nilai net foreign sell mencapai Rp173,1 miliar. ASII menjadi saham yang paling banyak dijual asing pada periode perdagangan saham sesi kemarin.
Di sisi lain, Stockbit Sekuritas menuturkan, penjualan mobil hingga Juni ini baru memenuhi 37,1 persen dari target Gaikindo di level 1,1 juta unit. Meski demikian, volume penjualan ASII jauh lebih baik dibandingkan seluruh industri yang ada.
“Kinerja yang lebih baik dibandingkan kompetitor ini ditopang oleh penjualan Toyota dan Lexus yang naik 7,3 persen secara bulanan dan 2,3 persen secara tahunan,” tulis Stockbit Sekuritas.
Sementara itu, penjualan Daihatsu cenderung lemah pada Juni 2024.
Berkat penjualan yang lebih baik, market share ASII meningkat ke level 60 persen pada Juni 2024, menandai level tertinggi sejak Agustus 2023.
Stockbit Sekuritas menambahkan, meskipun penjualan wholesales bulanan masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu, penurunannya kembali melandai, terutama volume penjualan ASII.
Hal ini berpotensi mengindikasikan bahwa kondisi terburuk industri otomotif domestik telah terlewati (the worst is over), sehingga dapat memberikan support bagi saham ASII.
“Namun, kami menilai bahwa katalis positif masih dibutuhkan sebelum kita bisa melihat pemulihan harga saham ASII yang signifikan,” tulis Stockbit Sekuritas, Selasa (9/7). (ADF)