sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sektor Otomotif Masih Tertekan saat Penjualan Mobil Astra Naik 6,3 Persen di Juni 2024

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
10/07/2024 14:49 WIB
Emiten otomotif utama di Indonesia PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kenaikan penjualan kendaraan roda empat atau mobil pada Juni 2024.
Sektor Otomotif Masih Tertekan saat Penjualan Mobil Astra Naik 6,3 Persen di Juni 2024. (Foto: Freepik)
Sektor Otomotif Masih Tertekan saat Penjualan Mobil Astra Naik 6,3 Persen di Juni 2024. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Emiten otomotif utama di Indonesia PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kenaikan penjualan kendaraan roda empat atau mobil pada Juni 2024.

Dalam keterangan resmi, Selasa (9/7/2024), Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto, mencatat, penjualan mobil ASII pada Juni mencapai 43.908 unit, meningkat 6,3 persen jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. 

Tak hanya itu, Boy juga mencatat pangsa pasar ASII juga meningkat 2 persen dari bulan sebelumnya menjadi 60 persen.

Ini menandai ekspansi penjualan dua bulan berturut-turut setelah penjualan mobil yang loyo pada April yang hanya mencapai 26.908 unit.

Namun, mengutip data yang dipublikasikan Astra, segmen mobil LCGC Astra justru mengalami penurunan pada Juni 2024 menjadi 11.391unit dibanding penjualan Mei sebesar 11.451.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebelumnya total penjualan mobil Astra International pada Juni 2024 mencapai 43.908, naik dibanding bulan sebelumnya 41.314 unit. Sejak awal tahun hingga Juni 2024, penjualan mobil Astra mencapai 231.792 unit. (Lihat tabel di bawah ini.)

Peningkatan penjualan mobil ASII pada bulan Juni juga sejalan dengan meningkatkan penjualan mobil nasional yang meningkat menjadi 72.936 unit atau tumbuh 2,3 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sebelumnya, Gaikindo mencatat penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional turun 21 persen yoy menjadi 334.969 unit pada Januari hingga Mei 2024, dari sebelumnya 423.771 unit.

Sektor Otomotif Mulai Menggeliat?

Di tengah lesunya perekonomian terlihat dari nilai tukar rupiah yang masih berjuang pulih dan keyakinan konsumen yang lesu, kenaikan penjualan mobil ini bukan berarti sebagai penanda kebangkitan sektor ekonomi.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indonesia pada Juni 2024 turun menjadi 123,3 dari level sebelumnya 125,2 pada Mei 2024.

Ini merupakan angka terendah sejak Februari 2024 di mana hampir seluruh enam sub-indeks memburuk.

Menurut catatan Sucor Sekuritas dikutip Rabu (10/7), kenaikan penjualan mobil domestik berada di angka 72.936 masih menunjukkan kontraksi 12 persen secara tahunan (yoy). Kondisi ini menunjukkan tidak ada tanda-tanda pemulihan di industri otomotif.

Penjualan mobil pada paruh pertama tahun ini masih lemah di 407.905, alias terkontraksi 19 persen yoy.

Demikian pula dengan penjualan kendaraan roda empat ASII yang lemah pada  Juni masih terkontraksi 5 persen yoy, sehingga penjualan kendaraan roda empat partai besar dalam paruh pertama tahun ini hanya mencapai 231,938 alias terkontraksi 17 persen yoy.

Selain itu, ASII berhasil mempertahankan pangsa pasarnya sebesar 57 persen pada semester satu 2024.

Sementara itu, segmen kendaraan konvensional tertekan oleh masuknya mobil listrik ke pasaran dengan pangsa pasar Battery Electric Vehicle (BEV) tumbuh pesat dan mencapai 3 persen (vs 1,7 persen pada 2023), didorong oleh produsen mobil China dan Korea.

“Kami memperkirakan penjualan tahunan kendaraan roda empat domestik tidak akan memenuhi target Gaikindo sebesar 1,1 juta, dan kami memperkirakan ASII akan kehilangan sebagian pangsa pasarnya dalam beberapa bulan mendatang karena persaingan dari produk BEV China,” tulis Sucor Sekuritas dalam catatannya.

Oleh karena itu, Sucor Sekuritas mengatakan akan mengevaluasi kembali proyeksinya terhadap saham ASII melihat kondisi ke depan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ASII sudah melemah 19,47 persen secara year to date (YTD) hingga perdagangan sesi pertama Rabu (10/7). Kini harga saham ASII berada di level 4.550 per saham.

Data per 9 Juli 2024, tercatat asing juga masih melego saham ASII dengan nilai net foreign sell mencapai Rp173,1 miliar. ASII menjadi saham yang paling banyak dijual asing pada periode perdagangan saham sesi kemarin.

Di sisi lain, Stockbit Sekuritas menuturkan, penjualan mobil hingga Juni ini baru memenuhi 37,1 persen dari target Gaikindo di level 1,1 juta unit. Meski demikian, volume penjualan ASII jauh lebih baik dibandingkan seluruh industri yang ada.

“Kinerja yang lebih baik dibandingkan kompetitor ini ditopang oleh penjualan Toyota dan Lexus yang naik 7,3 persen secara bulanan dan 2,3 persen secara tahunan,” tulis Stockbit Sekuritas.

Sementara itu, penjualan Daihatsu cenderung lemah pada Juni 2024.

Berkat penjualan yang lebih baik, market share ASII meningkat ke level 60 persen pada Juni 2024, menandai level tertinggi sejak Agustus 2023.

Stockbit Sekuritas menambahkan, meskipun penjualan wholesales bulanan masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu, penurunannya kembali melandai, terutama volume penjualan ASII.

Hal ini berpotensi mengindikasikan bahwa kondisi terburuk industri otomotif domestik telah terlewati (the worst is over), sehingga dapat memberikan support bagi saham ASII.

“Namun, kami menilai bahwa katalis positif masih dibutuhkan sebelum kita bisa melihat pemulihan harga saham ASII yang signifikan,” tulis Stockbit Sekuritas, Selasa (9/7). (ADF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement