Pada 2020, ESSA mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar USD39,42 juta dengan jumlah manfaat pajak senilai USD5,85 juta. Maka, rugi bersih tahun berjalan yang dialami ESSA di 2020 mencapai USD33,57 juta, sedangkan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD19,13 juta.
Menurut Vinod, kendati terjadi pelemahan harga dan penurunan produksi Amonia di 2020 akibat kondisi pandemi Covid-19, namun pada tahun lalu ESSA bisa terus berproduksi. ESSA mencatatkan produksi LPG di 2020 sebanyak 61.448 MT atau lebih rendah dibanding 2019 yang mencapai 74.871 MT.
Sementara itu, produksi kondensat pada tahun lalu menurun 15,1 persen (year-on-year) menjadi sebanyak 139.961 barel, sedangkan produksi amonia pada tahun lalu menurun menjadi 659.734 MT dari sebanyak 766.988 MT di 2019.
Per 31 Desember 2020, total liabilitas ESSA tercatat sebesar USD480,27 juta atau lebih rendah dibanding posisi per 31 Desember 2019 yang mencapai USD586,88 juta. Sedangkan, jumlah ekuitas per akhir 2020 meningkat menjadi USD311,78 juta dari USD308,44 juta pada akhir 2019. (TYO)