Sementara, Mandiri Sekuritas, dalam riset pada 19 Agustus 2025, memulai peliputan atas saham DEWA dengan target harga Rp300 per unit berbasis metode discounted cash flow (DCF).
Setelah bertahun-tahun bergulat dengan kinerja yang kurang optimal, Mandiri Sekuritas menilai, DEWA kini tengah menjalani transformasi besar. Perusahaan tambang ini melakukan konversi utang menjadi ekuitas untuk meningkatkan fleksibilitas keuangan, sekaligus fokus pada perbaikan margin usaha.
Mandiri Sekuritas menilai langkah tersebut akan membawa DEWA pada prospek kinerja yang lebih solid. Upaya perbaikan margin diyakini bakal berujung pada pertumbuhan laba dan arus kas yang lebih kuat di masa mendatang.
Sebelumnya, Sucor Sekuritas turut mengulas BUMI. Sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia, BUMI tetap solid dengan target produksi 80 juta ton per tahun dari KPC dan Arutmin.
Reformasi struktur royalti Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) menjadi katalis margin baru—tarif turun dari 28 persen ke 19 persen—yang meningkatkan efisiensi secara struktural.