Wall Street melaporkan pendapatan dari raksasa ritel menambah kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi akan memperlambat pertumbuhan global dengan Target Corp memperingatkan margin yang lebih besar karena kenaikan biaya bahan bakar dan pengiriman. Sebelumnya Walmart Inc juga memperingatkan tekanan margin yang sama.
Saham target anjlok hingga 24,88 persen, ini merupakan persentase penurunan dalam satu hari terbesar sejak tahun 1987.
Market Analyst Hebe Chen menyatakan perkiraan awal yang salah berdampak besar terhadap keraguan pedagang saham.
"Pemantulan pada hari Selasa terbukti 'terlalu optimis', sehingga keraguan diri yang berasal dari salah penilaian hanya membuat pedagang semakin sulit mengklik tombol jual," ucapnya.
Dia juga menyatakan bahwa kekhawatiran terhadap inflasi tidak pernah hilang sejak awal tahun 2022. (TYO)