Menurut Tokyo Shoko Research, bulan lalu ada 94 jenis kasus bangkrut yang beragam, dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang mengklaim insolvensi, totalnya menjadi 240 kasus pada semester pertama 2020. Pemerintah Jepang masih terus berupaya menyalurkan paket bantuan sebesar USD2 triliun (Rp28.834 triliun).
Perekonomian Hong Kong juga terpantau alami penurunan hingga 8,9% pada kuartal I 2020. Data yang dicatatkan oleh Departemen Statistik dan Sensus Hong Kong, penurunan tersebut mengalahkan guncangan ekonomi pada kuartal III 1998 sebesar 8,3% dan 7,8% pada kuartal I 2009.
Masuknya Hong Kong kedalam resesi ekonomi, ditandai dengan adanya penurunan ekonomi selama tiga kuartal berturut-turut sejak terjadiny krisis global pada 2009 yang terkoreksi masing-masing 3% dan 2,8% pada kuartal III dan IV tahun 2019.
NEGARA DI EROPA YANG RESMI RESESI
Jerman, kemudian menjadi negara yang dinyatakan resmi masuk ke dalam daftar negara resesi di 2020. Pasalnya, sejak kuartal I/2020 ekonomi Jerman melemah yang diakibatkan anjloknya permintaan global, gangguang pasokan, perubahan perilaku konsumen dan ketidakpastian di kalangan investor akibat virus Covid-19. Kantor Statistik Federal menyebutkan, perekonomian Jerman terkoreksi hingga 2,2 % di kuartal I 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya yakni 0,1 %. Di kuartal IV 2019.
Selanjutnya, Prancis menjadi negara yang juga perekoniannya terkena resesi. Dilansir dari Trading Economics, ekonomi Prancis mengalami penurunan terbesar yakni 5,3 % pada kuartal I 2020 jika dibandingkan pada kuartal IV 2019 yang terkoreksi 0,1 %.