Meski KRAS terus terus melihat dinamika pasar baja secara global dan melakukan penetrasi, tercatat angka impor baja jauh lebih tinggi daripada ekspor. Impor baja ini diklasifikasikan menjadi flat product dan long product
Flat oroduct produk terdiri atas HR Coil naik 14 persen, Plate turun 32 persen, Cold Rolled Coil naik 73 persen, sementara Coated Sheet naik 11 persen. Adapun Long Product terdiri atas Wire Road yang tercatat turun 7 persen, Bar naik 39 persen, Section turun 19 persen,
Signifikannya impor baja pun sejalan dengan konsumsi baja secara nasional. Silmy mencatat, sepanjang 2021 permintaan baja dalam negeri mencapai 15,5 juta ton. Jumlah ini naik signifikan jika dibandingkan dengan volume permintaan pada 2020 lalu yakni 15,1 juta ton. (TSA)