Menurutnya, tekanan yang dialami PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Astra International Tbk (ASII) hingga sejumlah emiten perbankan seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masih berdampak terhadap penurunan indeks.
Sebaliknya gerak naik bank big caps lain seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memberi optimisme bagi pasar. "Tidak kompak inilah yang membuat IHSG jadi sideways," terangnya.
Bagaimana Respons Pasar Pekan Lalu?
Risalah perdagangan periode 12-16 Desember 2022 menunjukkan rata-rata volume dan nilai transaksi bursa mengalami peningkatkan masing-masing 16,95% dan 3,07%. Namun, frekuensi investor masih turun 6,67%.
Memahami kondisi itu, praktisi pasar modal Oktavianus Audi melihat bulan Desember tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Serangkaian krisis multidimensi masih menjadi pemberat indeks acuan, dan diproyeksikan akan bertahan hingga tutup tahun.