IDXChannel - Bank Sentral AS, Federal Reserves (The Fed) rupanya sudah berubah pikiran terkait potensi terjadi resesi yang harus diantisipasi dengan memitigasi risiko pertumbuhan ekonomi agar teta terjaga di level aman.
Alih-alih menghindar, para pejabat The Fed kini mulai mengirimkan sinyal bahwa telah legawa dan siap menerima terjadinya resesi sebagai bagian dari konsekuensi yang harus dibayar agar dapat kembali mengendalikan inflasi, dan menekannya ke level rendah.
Para pembuat kebijakan tersebut, yang sebelumnya dikritik lantaran dinilai terlambat dalam menyikapi lonjakan inflasi di AS, seketika menggeber dengan kebijakan suku bunga tinggi.
Terbaru, The Fed kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu (Kamis pagi, 22/9/2022), menjadi yang ketiga kalinya secara berturut-turut, sekaligus membuka kemungkinan pengetatan lebih lanjut sebesar 1,25 poin persentase sebelum akhir tahun.
Kondisi tersebut jauh lebih kontraktif (hawkish) dibanding proyeksi para ekonom. Selain itu, para pejabat juga memangkas proyeksi pertumbuhan, serta meningkatkan prospek pengangguran.