Selanjutnya, ada Product Development, BELL terus melaksanakan pengembangan produk baru, baik di segmen tekstil maupun di segmen retail.
"Mungkin itu menjadi satu pertanyaan mengapa kita bisa bertahan selama ini karena peranan product development dimana kita berusaha memenuhi permintaan baik market lokal maupun sebagian market ekspor meski masih kecil," jelas Karsongno.
Sebelumnya, Direktur BELL, Heru Jatmiko Harrianto menjelaskan rincian penjualan di 2022 dimana segmen ekspor menurun dan lokal meningkat.
Seiring dengan pelonggaran PSBB di Indonesia, segmen lokal sedikit meningkat 9% secara tahunan sedangkan ekspor sedikit menurun 11% secara tahunan.
Untuk segmen usaha dari penjualan kotor, segmen manufaktur meningkat jadi 36%, sektor distribusi naik jadi 21%, sektor seragam kontraksi jadi 17% dan ritel membukukan pertumbuhan yang kuat sebesar 54% di 2022.
(DES)