IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,78 persen di level 6.749,60 pada Senin (24/2/2025). Sementara nilai tukar rupiah berakhir menguat ke Rp16.278 per USD.
Kinerja IHSG ini sejalan dengan mayoritas Bursa di Asia yang ditutup melemah. Investor asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp705 miliar.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, pelemahan IHSG terjadi di tengah minimnya sentimen pasar pada awal pekan. Mata uang rupiah yang sempat melemah ke level Rp16.320 per USD sempat membebani IHSG.
Dalam pergerakannya hari ini, mata uang Garuda volatil. Sempat menguat hingga ke Rp16.270 per USD, tetapi juga sempat mencapai titik terendahnya di level Rp16.325 per USD.
"Pemicunya lebih didominasi tertekannya mata uang USD, seiring dengan memburuknya imbal hasil US Treasury. Namun bukan berarti USD tanpa perlawanan, nyatanya USD juga sempat menguat terhadap mata uang rupiah," kata Gunawan dalam analisisnya, Senin (24/2/2025).
Sejauh ini, menurut Gunawan, kekhawatiran pelaku pasar tertuju pada ekonomi AS yang mengalami perlambatan. Namun dibarengi dengan laju tekanan inflasi yang masih tinggi.
"Situasi ini membuat kinerja ekonomi (PDB) AS masih sulit untuk diproyeksikan. Meskipun di satu sisi terlihat inflasi AS akan tetap menjulang seiring dengan perang dagang yang telah dimulai," tuturnya.
Pelaku pasar, kata Gunawan, benar-benar mengkhawatirkan kemungkinan memburuknya rilis data pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan (kuartal IV-2024). Data tersebut akan menjadi penentu kinerja pasar selanjutnya.
"IHSG dan rupiah belum terbebas dari tekanan pada awal pekan ini. Pasar keuangan di Tanah Air masih belum lepas sepenuhnya dari kejutan negatif. Kejutan tersebut juga berpotensi berulang pada pekan ini," kata Gunawan.
Tidak hanya pasar keuangan, harga emas juga bergerak volatil saat mendekati level USD3.000 per ons troy. Pada perdagangan sore ini, harga emas ditutup USD2.945 per ons troy atau sekitar Rp1,55 juta per gram.
(Fiki Ariyanti)