Sampai saat ini, diakui manajemen, adanya langkah terbaru Presiden Trump yang menunda tarif, perseroan terus melaksanakan bisnis dan mengejar kinerja dengan pelanggan-pelanggan TRIS di Amerika, dengan tetap mewaspadai langkah Trump berikutnya.
"Dengan dilontarkannya tarif tersebut, kami juga secara intens melakukan komunikasi dengan pelanggan-pelanggan dan supplier kami di Amerika. Perseroan sudah melakukan pembahasan detail, dan kami berharap dapat memberikan win-win solution baik kepada TRIS, pelanggan TRIS di Amerika, dan supplier kami," tuturnya.
Dari sisi kinerja keuangan, TRIS mencatatkan laba bersih Rp82,90 miliar di 2024. Angka itu naik 22,78 persen dari 2023 yang sebesar Rp38,08 miliar.
Sejalan dengan itu, perseroan mengantongi penjualan sebesar Rp1,51 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp1,47 triliun atau naik 3,06 persen.