IDXChannel - Cara menentukan harga jual produk bisa dilakukan dengan mudah. Langkahnya pun tidaklah sulit.
Namun sebelum menentukan itu semua, Anda juga perlu mengetahui beberapa rincian lainnya. Mulai dari biaya operasional, biaya iklan hingga beberapa lainnya.
Lantas bagaimana cara menentukan harga jual produk? Simak penjelasan yang dihimpun kami dari website Sirclo.com dengan judul ‘7 Cara Menentukan Harga Jual Produkmu’.
Cara Menentukan Harga Jual Produk
Melansir dari berbagai sumber, kami mencatat ada tujuh cara menentukan harga jual produk, yaitu :
1. Menentukan Harga Berdasarkan Biaya (Cost-based Pricing)
Cara menentukan harga jual yang satu ini dilakukan berdasarkan biaya yang sudah Anda keluarkan untuk suatu produk ditambah keuntungan yang kamu inginkan.
Biaya ini termasuk bahan-bahan dan biaya operasional bisnis lainnya seperti listrik, gaji karyawan, transportasi, biaya promosi atau iklan, dan sebagainya.
Ini artinya kamu harus benar-benar paham berapa banyak biaya produksi yang Anda habiskan.
Nanti setelah menghitung jumlah biaya produksi yang dikeluarkan, jumlah ini ditambahkan dengan berapa persen keuntungan yang ingin kamu dapatkan dari jualan online.
Contoh:
Anda ingin menjual aksesoris anak. Dalam proses pembuatan 10 aksesoris, kamu membutuhkan Rp100 ribu untuk bahan-bahan, dan Rp50 ribu untuk biaya operasional.
Maka biaya produksi yang kamu keluarkan adalah sebesar Rp150 ribu rupiah. Jika kamu menginginkan keuntungan sebesar 20%, maka cara menentukan harga jual produk Anda adalah:
Rp150.000 + (20% x Rp150.000) = Rp180.000 per 10 produk.
Jadi, harga jual per produk adalah 180.000 : 10 = Rp18.000.
2. Menentukan Harga Berdasarkan Kompetisi (Competition-based Pricing)
Strategi lainnya dalam menentukan harga produk yaitu dengan melihat kompetisi harga di pasar.
Dengan mengetahui harga dari para pesaing, Anda setidaknya sudah memiliki patokan harga. Ini bukan berarti Anda harus memberikan harga yang sama seperti harga yang ditawarkan pesaing.
7 Cara Menentukan Harga Jual Produk yang Sederhana. (FOTO : MNC MEDIA)
Jika produk Anda lebih berkualitas, memiliki kemasan yang menarik dan berguna (misalnya menggunakan tote bag sebagai pengemas barang jualan kamu), atau website toko online kamu mudah diakses dan melebihi banyak kemudahan pada pelanggan, kamu pantas menetapkan harga jual sendiri yang lebih tinggi.
Kekurangan dari metode ini adalah Anda akan mengabaikan biaya produksi jika terlalu fokus dengan harga yang ditetapkan pesaing. Anda juga akan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan riset pasar.
3. Menentukan Harga Berdasarkan Pelanggan (Customer-based Pricing)
Dalam metode ini, cara menentukan harga jual produk yang ditentukan adalah berdasarkan pada persepsi pelanggan terhadap produk Anda.
Untuk melakukan metode ini, Anda perlu melakukan survei pelanggan. Anda bisa melakukan wawancara atau memberi kuisioner dengan pertanyaan-pertanyaan seperti:
Apakah pelanggan berasumsi bahwa harga menggambarkan kualitas produk?
Apakah pelanggan merasa uang yang dihabiskan sepadan nilai yang diterima?
Apakah pelanggan lebih mementingkan prestise dibanding harga?
Survei ini bisa membantu kamu menentukan harga produk yang kamu jual.
Kekurangan dari metode ini adalah Anda akan mengabaikan biaya produksi juga kompetisi harga jika terlalu fokus pada pelanggan.
4. Harga Margin
Anda juga bisa menggunakan harga margin dalam menentukan harga jual produk. Ini adalah harga jual produk yang ditentukan berdasarkan jumlah produksi dan perkiraan profit yang akan diambil.
Misalnya, Anda membuka bisnis makanan dengan modal Rp15.000 dan ingin menjualnya seharga Rp18.750, maka cara menghitungnya, yakni:
Margin = (Harga jual-biaya produksi) / harga jual
Margin = (18,750 IDR – 15,000 IDR) / 18,750 IDR
Margin = 0.2 atau 20%
5. Harga Keystone
Ini merupakan cara menentukan harga jual yang dilakukan dengan menjumlah 2 x harga grosir atau biaya perolehan produk.
Sekilas, harga keystone mirip dengan harga markup, tetapi biasanya markup memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Bahkan, ada yang jumlahnya mencapai 100%.
Biasanya, penetapan harga dengan metode keystone banyak digunakan oleh department store. Penetapan harga jual produk keystone tak hanya demi keuntungan semata.
Namun, biasanya karena ada faktor seperti barang yang tidak laku akan diretur, lalu menghasilkan stok barang berlebihan atau tidak bisa dijual.
Contohnya, kamu ingin menjual pakaian seharga Rp100.000, kamu pun dapat menentukan harga jual produk menjadi Rp200.000 jika menggunakan metode keystone ini.
Jika ingin menerapkan metode ini, pastikan Anda mempertimbangkan segala aspek sehingga bisnismu tetap memiliki pelanggan.
Misalnya, kamu telah memastikan produk yang Anda jual memiliki kualitas yang bagus sehingga menarik minat target pasar.
6. Value Based Pricing
Ini merupakan cara menentukan harga jual produk yang berbeda dari metode lainnya. Bila biasanya harga produk telah ditetapkan oleh produsen atau penjual, value based pricing ditentukan oleh pelanggan.
Jadi, sebuah produk akan disesuaikan dengan nilai yang telah diberikan oleh pelanggan. Umumnya, ada suatu indikator yang harus dipenuhi dari pelanggan sehingga penjual bisa menentukan harga jual produk.
Nilai yang diberikan pelanggan ini bisa didapatkan melalui survey/riset tertentu. Nantinya, penjual akan memeroleh harga jual produk yang telah diperkirakan oleh para peserta.
Biasanya, value based pricing digunakan untuk menjual produk koleksi yang unik dan cukup langka, seperti karya seni.
Selain itu, value based pricing juga bisa digunakan dalam bisnis lain, dengan catatan memiliki kualitas yang bagus, langka, atau populer.
7. Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP)
Cara menentukan harga jual produk berikutnya, yakni Manufacturer Suggested Retail Price di mana harga jual telah ditetapkan oleh pemilik usaha pada pelanggannya.
Menurut Investopedia, MSRP ini disebut sebagai harga eceran yang disetarakan. Meski sudah ditentukan, beberapa penjual tetap bisa menaikkan harga produk di atas harga MSRP.
Biasanya, harga yang lebih tinggi dari ketentuan MSRP muncul karena produk tersebut sedang sulit ditemukan.
Bisa juga harga jual menjadi lebih rendah dari angka MSRP yang telah ditetapkan karena memang stoknya sedang melimpah. Jadi, kembali lagi kepada kondisi pasar dan kebijakan penjualnya.
Itulah penjelasan cara menentukan harga jual produk. Semoga informasi ini berguna bagi Anda dan menambah wawasan Anda. (MYY)