Untuk membedakannya dengan mata uang daratan China lainnya, masyarakat China pun lantas menggunakan singkatan CNY yang merujuk pada yuan China modern. Adapun pecahan uang kertasnya terdiri dari 100 yuan, 50 yuan, 20 yuan, 10 yuan, 5 yuan, dan 1 yuan. Satu yuan ini masih bisa dibagi ke dalam pecahan lebih kecil lainnya seperti jiao (sepersepuluh yuan) dan fen (sepersepuluh jiaho).
Sejarah Penggunaan RMB
Renminbi merupakan nama mata uang resmi China. Uang kertas renminbi pertama dikeluarkan selama masa perang saudara di China yakni pada Desember 1948. Partai komunis mendirikan Bank Rakyat Tiongkok dan mengeluarkan uang kertas renminbi tersebut. Mata uang baru ini juga digunakan sebagai bentuk penyatuan ekonomi China yang selanjutnya dibagi ke dalam beberapa mata uang regional.
Mata uang baru ini sekaligus menjadi pembeda antara pemerintah yang baru dan pemerintah sebelumnya yang kebijakannya menyebabkan inflasi tinggi. Selanjutnya, pada tahun 1955, renminbi kembali direvaluasi pada tingkat 10.000 banding satu. Dengan demikian, setiap satu yuan dalam seri baru bisa menggantikan 10.000 yuan seri lama.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan yuan dan RMB sebagai mata uang China yang kerap membingungkan banyak orang. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa yuan dan renminbi sama-sama merujuk pada mata uang China. Renminbi adalah nama resmi dari mata uang China, sementara yuan adalah unit mata uang atau satuan mata uang tersebut.