sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sejarah Paskibraka di Indonesia yang Harus Anda Ketahui di Hari Kemerdekaan 17 Agustus

Milenomic editor Mohammad Yan Yusuf
05/08/2022 13:22 WIB
Sejarah Paskibraka di Indonesia menarik untuk dibahas menjelang hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2022 mendatang. 
Sejarah Paskibraka di Indonesia yang Harus Anda Ketahui di Hari Kemerdekaan 17 Agustus. (FOTO : MNC Media)
Sejarah Paskibraka di Indonesia yang Harus Anda Ketahui di Hari Kemerdekaan 17 Agustus. (FOTO : MNC Media)

Jakarta Tahun 1950

Sejarah Paskibraka di Indonesia yang Harus Anda Ketahui di Hari Kemerdekaan 17 Agustus. (FOTO : MNC Media)

Termasuk ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama itu, pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.

Barulah di tahun 1967, Husein Mutahar diminta Presiden Soeharto kembali menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Ia kemudian mengembangkan formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu, Pasukan 17 / pengiring (pemandu), Pasukan 8 / pembawa bendera (inti), Pasukan 45 / pengawal.

Tentunya angka pada itu menunjukkan simbol hari Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. 

Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, KKO, dan Brimob) juga tidak mudah. 

Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.

Diambil dari Seluruh Indonesia

Barulah pada 17 Agustus 1968, sejarah Paskibraka di Indonesia memasuki babak baru. Mereka yang berkesempatan pengibar bendera berasal dari para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh eks-anggota pasukan tahun 1967.

Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement