IDXChannel - Amerika Serikat (AS) mengumumkan, Jumat (7/7), bahwa pihaknya akan mengirimkan bom klaster atau bom curah -- yang sudah dilarang oleh lebih dari 100 negara -- ke Ukraina.
Dilansir oleh Reuters, Pengiriman bom klaster itu adalah bagian dari bantuan keamanan senilai $800 juta untuk Ukraina yang menyebut bantuan AS itu akan “memberi dampak psiko-emosional yang luar biasa” kepada pasukan Rusia.
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, berupaya mencari alasan untuk menyediakan persenjataan tersebut ke Ukraina tak lama sebelum Pentagon secara resmi mengumumkan bantuan tersebut.
Bom klaster bisa memperkuat serangan balasan Ukraina untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang dicaplok Rusia sejak invasi pada Februari 2022.
“Kami menyadari bahwa bom klaster bisa berisiko melukai warga sipil dari bom yang tidak meledak,” kata Sullivan kepada para wartawan. “Ini lah mengapa kami menunda mengambil keputusan terkait hal itu selama yang kami bisa.”