Market Watch
Last updated : 16:15 WIB 31/05/2023

Data is a realtime snapshot, delayed at least 10 minutes

Major Indexes
  • IHSG
  • 6,633.26
  • -3.16
  • -0.05%
  • LQ45
  • 949.67
  • +6.57
  • +0.7%
  • IDX30
  • 494.61
  • +4.07
  • +0.83%
  • JII
  • 530.52
  • -7.10
  • -1.32%
  • HSI
  • 18,949.94
  • +733.03
  • +4.02%
  • NYSE
  • 15,031.08
  • +143.94
  • +0.97%
  • STI
  • 3,166.30
  • +7.50
  • +0.24%
Currencies
  • USD-IDR
  • 14,990
  • 0.00%
  • 0
  • HKD-IDR
  • 7
  • 0.00%
  • 0
Commodities
  • Emas
  • 943,493
  • -0.08%
  • -786
  • Minyak
  • 1,028,614
  • -1.21%
  • -12,592

Bersengketa Soal Subsidi Kendaraan Listrik, Biden akan Temui Pemimpin UE

News
Wahyu Dwi Anggoro
09/03/2023 11:28 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan melakukan pertemuan di Washington pada Jumat (10/3/2023).
Bersengketa Soal Subsidi Kendaraan Listrik, Biden akan Temui Pemimpin UE. (Foto: MNC Media)
Bersengketa Soal Subsidi Kendaraan Listrik, Biden akan Temui Pemimpin UE. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan melakukan pertemuan di Washington pada Jumat (10/3/2023). Pertemuan akan membahas sengketa terkait subsidi besar-besaran AS untuk sektor kendaraan listrik.

Sebelumnya, AS menawarkan subsidi dalam jumlah besar kepada produsen baterai dan kendaraan listrik melalui Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA). Gedung Putih berambisi mengembangkan sektor energi bersih di AS.

Namun, Uni Eropa (UE) mempertanyakan subsidi besar-besaran yang disiapkan AS. Negara UE khawatir investor di Eropa pindah ke AS akibat kebijakan tersebut.

Seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (9/3/2023), Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk memberikan insentif untuk komoditas mineral dari Eropa. Langkah tersebut diharapkan meredakan sengketa antara AS dan UE.

"Mengingat China mengontrol ekstraksi komoditas mineral secara global, memperkuat rantai pasokan komoditas mineral bersama dengan sekutu merupakan langkah yang sangat penting untuk mengembangkan industri energi bersih," kata seorang juru bicara Departemen Keuangan AS.

“Bekerja dengan sekutu untuk mengurangi ketergantungan AS pada China terkait komoditas mineral kakan membantu keamanan energi dan ekonomi AS,” tambah juru bicara itu.

Selain UE, Korea Selatan, Jepang, dan sekutu AS lainnya juga mengkritik keras IRA. Undang-undang tersebut mewajibkan produsen untuk merakit kendaraan listrik mereka di Amerika Utara agar memenuhi syarat subsidi.

(WHY)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis IDX Channel tidak terlibat dalam materi konten ini.