Laporan tersebut diserahkan kepada Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pekan lalu. Namun, laporan itu mengatakan IAEA tidak merekomendasikan atau mendukung keputusan nasional Jepang untuk melepaskan air yang diolah ke laut.
Dia juga akan melakukan perjalanan ke Kepulauan Cook, yang saat ini mengetuai Forum Kepulauan Pasifik, untuk “menangani masalah, mendengar pandangan, dan mengklarifikasi peran IAEA.”
Sementara China menyebut laporan itu "terbatas" dan juga melarang makanan laut dari 10 wilayah bagian di Jepang.
Unjuk rasa juga berlangsung di Seoul ketika Grossi mengunjungi Korea Selatan selama akhir pekan.
Laporan IAEA itu "kosong" tanpa "bukti ilmiah untuk mendukung pembuangan air terkontaminasi dari pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang," kata 11 anggota parlemen oposisi Korea Selatan, menurut Yonhap News yang berbasis di Seoul.