sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri: Jadi Polisi Jangan Sombong dan Menyakiti

News editor Puteranegara
30/09/2025 15:55 WIB
Dia meminta agar anggota Polri tidak terjebak dalam sikap arogan, manipulatif, maupun perilaku yang menyakiti rakyat.
Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri: Jadi Polisi Jangan Sombong dan Menyakiti (iNews Media Group)
Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri: Jadi Polisi Jangan Sombong dan Menyakiti (iNews Media Group)

IDXChannel - Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Komjen Chryshnanda Dwilaksana menegaskan pentingnya setiap anggota Polri untuk menjadi sosok yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Dia meminta agar anggota Polri tidak terjebak dalam sikap arogan, manipulatif, maupun perilaku yang menyakiti rakyat.

Dalam arahannya, Komjen Chryshnanda mengingatkan tugas sebagai polisi bukan hanya soal jabatan dan kewenangan, tetapi tentang pengabdian dan kebermanfaatan bagi bangsa dan negara.

“Menjadi polisi harus ada manfaatnya. Kalau tidak ada manfaatnya, maka tidak ada gunanya. Dan ingat, menjadi polisi itu ada batasnya, tapi menjadi rakyat tidak ada batasnya,” kata Chryshnanda, Selasa (30/9/2025).

Pria yang juga menjabat Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdikpol Polri) ini menambahkan, setiap anggota Polri harus menyadari bahwa jati diri polisi sejatinya adalah pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Oleh karena itu, dia menyerukan agar seluruh personel Polri menjadi polisi rakyat.

“Jadilah polisi rakyat. Maka yang saya katakan adalah stop sombong, stop bohong, dan stop menyakiti. Di situlah konteksnya,” kata dia.

Chryshnanda menilai, sikap rendah hati, kejujuran, dan kepedulian merupakan fondasi utama dalam membangun kepercayaan publik terhadap Polri. Ia menekankan bahwa kepercayaan masyarakat tidak bisa dibangun dengan kekuasaan, melainkan melalui perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya.

Lebih lanjut, Kalemdikpol Polri mengajak seluruh jajaran pendidikan kepolisian untuk terus menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan spiritualitas dalam setiap proses pembinaan dan pelatihan anggota Polri, agar lahir sosok-sosok polisi yang berintegritas dan humanis.

“Polri harus terus berbenah. Kita hadir bukan untuk ditakuti, tapi untuk dicintai rakyat. Itu hanya bisa terwujud bila kita bekerja dengan hati dan nurani,” kata dia.

(Nur Ichsan Yuniarto)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement