Akan tetapi, dalam menerima dan mengolah informasi tersebut yang terdapat faktor kesalahan manusia. Sebab hanya percaya pada informasi yang diterima tanpa melakukan konfirmasi ulang.
Faktor yang berkontribusi pada kasus kecelakaan ini yaitu, ditemukan uncommanded signal dari sistem interface akibat transien tegangan dengan amplitudo sangat tinggi dalam waktu sangat singkat saat operasi pensaklaran relay yang mungkin dipengaruhi oleh kondisi pengkabelan serta grounding system interface dan peralatan blok mekanik di Stasiun Cicalengka.
Uncommanded signal yang terjadi terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur yang kemudian ditampilkan sebagai indikasi telah diberi "Blok Aman" sehingga PPKA Stasiun Haurpugur dapat melanjutkan proses pelayanan rute untuk KA 350 CL Bandung Raya menuju Stasiun Cicalengka.
"Nah karena di haurpugur itu elektrik, supaya masih bisa beroperasi antara yang mekanik dan elektrik maka yang Cicalengka dipasang yang namanya interface, supaya informasi yang berupa mekanik atau analog dirubah menjadi digital, yang disalurkan melalui fiber optik," sambungnya.
KNKT menyimpulkan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat adanya sinyal yang dikirim sistem interface tanpa perintah peralatan persinyalan blok mekanik (uncommanded signal) Stasiun Cicalengka yang terproses oleh sistem persinyalan blok elektrik Stasiun Haurpugur.