Ivan menegaskan, untuk memulihkan atau mengembalikan pecandu judol ke kondisi normal membutuhkan waktu yang cukup panjang. Namun, pemulihan ini tidak berlaku bagi pencandu yang telah mengakhiri hidupnya.
"Kalau misalnya secara psikologis anak melihat bapaknya mohon maaf izin bunuh diri dan segala macam lalu toko dijual, usaha bangkrut itu mungkin 10 tahun lagi mereka bisa bangkit," kata dia.
Masalah judol, kata Ivan, juga mengganggu kehidupan rumah tangga. Sebab, kasus perceraiannya di Indonesia juga banyak karena masalah judol.
"Bahkan dari PPATK di beberapa pengadilan agama kok banyak sekali gugatan istri terkait dengan menceraikan suaminya dan itu fakta," ujarnya.
(Dhera Arizona)