"15 Desa Lingkar Tambang yang sebagian besar berada di sub DAS Aek Pahu tidak mengalami dampak yang signifikan, bahkan saat ini difungsikan sebagai pusat-pusat pengungsian," ujarnya.
PTAR juga memaparkan hasil pengamatan udara menggunakan helikopter yang menunjukkan adanya longsoran masif di hulu Sungai Garoga, termasuk di kawasan hutan lindung. Longsoran inilah yang diduga kuat menjadi sumber utama material lumpur dan kayu yang menyumbat aliran sungai.
Namun, perusahaan mengakui kajian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan seluruh faktor penyebab.
Di sisi lain, PTAR mengklaim telah terlibat aktif sejak hari pertama bencana sebagai bagian dari tim tanggap darurat. Mereka mengerahkan personel untuk kegiatan pencarian dan penyelamatan (SAR), membuka akses darurat, hingga menyediakan posko pengungsian lengkap dengan tenda, dapur umum, dan klinik kesehatan.