"Kami mengetahui laporan posting media sosial dan Departemen (Pertahanan) sedang meninjau masalah ini," kata juru bicara Pentagon, Sabrina Singh. Seorang juru bicara CIA mengatakan, agensi tersebut juga mengetahui postingan tersebut dan sedang menyelidiki klaim tersebut.
Satu dokumen yang diposting di media sosial mengatakan 16.000-17.500 pasukan Rusia telah tewas sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. "AS percaya angka sebenarnya jauh lebih tinggi, sekitar 200.000 orang Rusia tewas dan terluka," kata para pejabat. Pasukan Ukraina memukul mundur serangan awal Rusia di Kiev pada awal tahun 2022.
Operasi militer khusus Rusia telah menjadi salah satu perang parit di timur dan selatan. Spekulasi telah meningkat tentang serangan apa yang mungkin dilakukan Kiev dan Moskow di tahun kedua perang mereka. Dokumen yang bocor tampaknya tidak menyediakan informasi khusus tentang rencana perang Kiev.
Seorang pejabat kepresidenan Ukraina pada Jumat mengatakan, kebocoran itu berisi 'informasi fiktif dalam jumlah yang sangat besar'. Dokumen tersebut tampak seperti operasi disinformasi Rusia untuk menyebarkan keraguan tentang serangan balasan yang direncanakan Ukraina.
"Ini hanyalah elemen standar dari permainan operasional oleh intelijen Rusia. Tidak lebih," kata Mykhailo Podolyak dalam pernyataan tertulis.
(DKH)