IDXChannel - Hari kedua selama di Arab Saudi, Menag Yaqut Cholil Qoumas bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah.
Keduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk terkait tambahan kuota. Pertemuan dua menteri ini berlangsung di Jeddah, Minggu (12/3/2023).
"Di antara misi kunjungan saya ke Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jamaah haji Indonesia dan petugas. Dua hal ini kita bahas bersama Menteri Tawfiq di Jeddah," ujar Menag dikutip dalam laman resmi Kemenag, Senin (13/3/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Indonesia juga menerima kuota tambahan kuota haji. Tambahkan itu juga akan diberikan Arab Saudi untuk kuota jemaah reguler.
"Alhamdulillah kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga jadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jamaah,"katanya.
Gus Men panggilan akrabnya, menjelaskan, tambahan kuota petugas akan difokuskan dalam penguatan layanan jamaah lansia. Maklum, dari 203.320 kuota haji reguler, ada lebih 64 ribu jamaah yang masuk kategori lansia.
Gus Men sejak awal berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada para jamaah lansia. Karenanya, penyelenggaraan tahun ini mengusung tagline Haji Ramah Lansia.
Beragam persiapan layanan pun, ujar Gus Men, difokuskan dalam upaya memberikan yang terbaik untuk jamaah, termasuk mereka yang lansia. Hal-hal detail menjadi perhatian, antara lain penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina. Sebab, mayoritas jemaah Indonesia adalah perempuan. Mereka juga membutuhkan waktu lebih lama saat di toilet
"Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia," tegas Gus Men.
Terkait tambahan kuota jemaah haji, Menag berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikannya lebih awal. Sebab, selalu saja butuh waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jamaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.
"Saya minta agar tambahan kuota jamaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal,"ujar dia.
Hal lain yang dibahas dua menteri ini adalah terkait layanan fast track. Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.
Layanan fast track, sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan ini, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia. Sehingga, jemaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.
"Jumlah jamaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya,"kata dia. "Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini," tuturnya.
(SAN)