"Virtual account ini yang belum digagas dengan baik pengelolaan keuangan harusnya ini menjadi catatan besar ke depan. Hal ini agar jamaah semakin yakin uang yang diperolehnya bukan uang campuran dari teman-teman yang belum berangkat," katanya.
Dengan demikian, ia meminta BPKH untuk mengadopsi pola pola pengelolaan dana haji yang telah maju sebelumnya. Hal ini agar jamaah mendapatkan keuntungan nyata usai menabung selama bertahun-tahun kepada pemerintah.
"Kita pun harus menggunakan pola-pola minimal mengadopsi yang sudah maju dalam pengelolaan keuangan dan jamaah merasa diuntungkan. Nilai manfaat ini yang perlu kita pertegas supaya punya nilai virtual account-nya bukan terus menggunakan dana akumulatif atau dananya masih abu-abu, belum 100% untuk jamaah," katanya.
Dia menuturkan, besaran nilai manfaat yang dikelola BPKH masih bersifat abu-abu atau berupa dana akumulatif dari 5,3 juta jamaah tunggu. Sehingga dia mengusulkan agar nilai manfaat tak dimasukkan dalam BPIH.